Mesjid Nabi adalah mesjid kedua dalam Islam yang mempunyai keutamaan posisi dan keutamaan pahala bagi orang-orang yang salat dan yang datang berziarah ke sana di sisi Allah swt. Rasulullah saw. bersabda: "Janganlah kamu bersusah payah mengadakan perjalanan kecuali ke tiga mesjid, Masjidilharam, mesjidku ini (Mesjid Nabi) dan Masjidilaksa."
Ditegaskan pula bahwa salat di Mesjid Nabi mempunyai keutamaan yang besar. Dalam hal ini Rasulullah saw. bersabda: "Salat di mesjidku ini adalah lebih baik dari 1000 (seribu) salat di mesjid lain kecuali di Masjidilharam."
Doa Di Mesjid Nabi
Tidak ada zikir khusus ketika memasuki Mesjid Nabi. Doa masuk Mesjid Nabi sama seperti doa yang dibaca ketika masuk mesjid manapun. Ketika masuk hendaklah dengan kaki kanan dan membacakan doa masuk mesjid:
بسم الله اللهم صل على محمد وعلى آل محمد، اللهم اغفر لي ذنوبي، وافتح لي أبواب رحمتك |
Masjid dalam arti sempit merupakan tempat yg mulia di sisi Allah SWT. Karena itu Allah memberikan perhatian yg sangat khusus terhadap tempat tersebut. Hal itu terbukti dgn banyaknya janji yg ditebar oleh Allah SWT terhadap orang-orang yg mau memelihara dan membangun tempat itu. Salah satu di antara sekian banyak janji itu adl bahwa Allah akan membuatkan rumah di surga bagi orang yg menggunakan hartanya utk membangun masjid. Janji ini sesuai dgn sabda Nabi saw “Barangsiapa membangun dari harta yg halal sebuah masjid utk Allah maka Allah mesti membangunkan rumah untuknya di Sorga.” Namun masjid dalam arti yg sangat luas adl semua bumi Allah SWT ini. Hal ini sesuai dgn sabda Rasul saw “.. dan dijadikan bagiku semua bumi ini sebagai masjid dan sebagai sesuatu yg suci- mensucikan .”
Sebab kapan saja kita hendak melakukan salat maka di mana saja di bumi Allah ini kita bisa melakukannya tanpa harus mencari masjid atau mushalla. Bahkan di halaman rumah pun boleh di jalan raya pun boleh yg penting tempat yg kita gunakan salat itu suci. Berbeda dgn agama non Islam yg mengharuskan penyembahannya di lakukan di dalam gereja pura dan lain-lain. Selanjutnya dalam referensi Islam klasik kita tidak temukan istilah ‘mushalla’ sebagaimana lazimnya istilah tersebut pada saat ini. Di Timur Tengah sendiri sampai saat ini -konon- tidak ditemukan istilah ‘mushalla’ sebagai sebuah bangunan berbeda dgn istilah ‘mushalla’ sebagai sebuah tempat salat.